Saturday, November 9, 2019

Kupas Tuntas ‘Strangers from Hell’: Adaptasi Webtoon Terkeren!






Strangers from Hell boleh aja udah selesai pada 6 Oktober kemarin, tapi daripada nggak ngebahas sama sekali, mending aku ngebahas meskipun rada telat. Sempet kepikiran bakalan rugi kalo nggak ngebahas drama ini sama sekali, karena meski episodenya cuma 10 dan ratingnya nggak begitu memuaskan, jujur aku beneran excited untuk ngebahas tentang drama OCN yang diangkat dari Webtoon ini.
Strangers from Hell atau Hell is Other People, dengan judul alternatif yang diambil dari Webtoon yaitu Taineun Jiokida, adalah drama yang disiarkan di OCN setiap Sabtu dan Minggu jam 22.20 KST. Ini adalah drama pertama Yim Siwan setelah pulang wamil bulan Maret kemarin dan drama pertama Lee Dongwook sebagai tokoh antagonis.
KESAN PERTAMA
Aku udah liat berita perilisan drama ini sejak bulan Agustus, udah nontonin trailer-nya juga. Awalnya sih aku nggak terlalu tertarik dengan drama ini, meski aku pernah denger soal Webtoon-nya. Kukira drama ini bakal flat, bercerita tentang kehidupan kos sumpek, rusuh, pengap dan tua. Sekilas pemandangan kosnya pun nggak ada bagus-bagusnya. Cenderung serem malah.
Karena Yim Siwan dan Lee Dongwook juga menjadi salah satu penghuni, makanya kos ini sedikit tercerahkan (?). Yah, intinya pada akhirnya aku mau nonton drama ini karena ada oppa imut berbibir merah, Yim Siwan dan ahjussi rasa oppa berwajah pucat, Lee Dongwook. Berkat mereka, akhirnya aku dipertemukan dalam sensasi luar biasa antara ngeri dan kagum.
Tapi aku nggak langsung nonton pas tanggal perilisannya 31 Agustus. Aku nunggu episodenya kelar dulu, baru nonton. Aku nggak mau nunggu di tengah rasa penasaran kelanjutan episodenya hehe. Jadi aku baru mulai nonton pas tanggal 7 Oktober, sehari setelah episode terakhir dirilis.
KARAKTER DALAM DRAMA
Yoon Jong Woo (Yim Siwan) adalah pemuda 27 tahun yang merantau ke Seoul untuk bekerja di perusahaan milik kakak kelasnya di perguruan tinggi. Dia berasal dari keluarga miskin, anggota keluarganya hanya seorang ibu yang bekerja di pasar dan kakak yang sakit-sakitan. Jadi dia nggak punya cukup uang untuk tempat tinggal di Seoul yang rata-rata mahal.
Akhirnya dia nemu di web soal goshiwon (kos kecil untuk pelajar dan pekerja) bernama Eden dengan harga yang murah banget. Akhirnya dia memutuskan tinggal di sana (dengan terpaksa) sampai uangnya cukup untuk pindah ke tempat yang lebih layak. Jong Woo menghuni kamar 303.
Eom Bok Soon (Lee Jung Eun) adalah pemilik goshiwon. Ia ditampilkan dalam sosok wanita yang ramah dan sedikit cerewet. Dia selalu memanggil Jong Woo dengan sebutan ‘Si Tampan’. Sikapnya seolah peduli pada penghuni kos dan bahkan orang lain, tapi sebenarnya dia memiliki sisi gelap yang mulai terkuak seiring berjalannya cerita.
Hong Nam Bok (Lee Jong Ok) adalah penghuni kamar 313. Dia direpresentasikan sebagai pria paruh baya dengan kacamata dan senang mengenakan singlet. Kebiasaannya adalah menonton video porno dan mengumpulkan foto-foto model berbikini. Dia minim bicara dan paling sering membuat Jong Woo kesal. Diceritakan juga kalau dia bertingkah begini setelah usahanya bangkrut di Cina.
Byeon Deuk Jong (Park Jong Hwan) adalah penghuni kamar 306. Dia sebeneranya kembar, tapi hanya diperankan oleh satu orang. Sang kakak adalah pria biasa, yang emosinya sama seperti orang pada umumnya. Tapi sang adik sedikit memiliki gangguan mental, ia sering tertawa dan bertingkah seperti anak kecil. Nanti pada salah satu kesempatan, kakaknya mati dan membuat adiknya yang meski tampak tanpa emosi bisa menyimpan dendam.
Yoo Ki Hyuk (Lee Hyun Wook) atau si mata belok (besar). Dia penghuni kamar 302 yang sangat sedikit muncul di drama ini. Didefinisikan sebagai pria kaku yang misterius. Semua penghuni kamar di sekitarnya merasa enggan padanya. Dia merupakan karakter kunci yang membedakan versi drama dari Webtoon-nya.
Seo Mun Joo (Lee Dong Wook) adalah seorang dokter gigi yang membuka klinik di dekat Eden goshiwon. Ternyata dia juga tinggal di sana, tepatnya di kamar nomor 304. Divisualisasikan sebagai sosok pria 30 tahunan yang berwajah tampan dan pucat, misterius, sedikit provokatif namun tetap terlihat ramah dan tenang. Penduduk sekitar mengenal kebaikannya karena Mun Joo sering terlibat aksi sosial. Di balik itu semua, ia adalah sosok yang mengerikan.
Min Ji Eun (Kim Ji Eun) adalah pacar Jong Woo. Ia juga bekerja di Seoul, menemukan kesulitan dalam pekerjaannya sama seperti Jong Woo. Oleh karena itu, di saat Jong Woo mengeluh soal penghuni kos yang aneh dan masalah pekerjaannya, Ji Eun kurang bisa mendengarkan. Mulanya mereka saling menyayangi satu sama lain, namun seiring kesulitan yang mereka hadapi bersama, hubungan mereka merenggang.
Shin Jae Ho (Cha Rae Hyoung) adalah bos dan CEO perusahaan tempat Jong Woo bekerja. Dia memperkerjakan Jong Woo karena mereka memiliki relasi baik sejak di perguruan tinggi. Jae Ho selalu menganggap Jong Woo sebagai adiknya sendiri dan sering membantu. Namun, sifat dominannya membuat ia terlihat mudah meremehkan orang lain dan membuat Jong Woo kesal. Ia pun pernah kepergok mengantar Ji Eun pulang ke apartemennya.
An Hee Joong (Hyun Bong Sik) adalah penghuni kamar di depan kamar Jong Woo. Dia digambarkan sebagai sosok preman yang menjadi buronan polisi. Sifatnya temperamental dan kasar. Dia pernah terlibat pembicaraan dengan Jon Woo dan bilang kalau penghuni kos adalah orang-orang aneh. Namun pemilik kos justru memutar fakta kepada Jong Woo bahwa preman itulah yang aneh dan jahat. Beberapa hari setelah perbincangan mereka, Hee Joong menghilang tapi diasumsikan pindah kos oleh Eom Bok Soon.
Kang Seok Yoon (Noh Jong Hyun) adalah penghuni baru di kamar yang sama setelah preman itu ‘pindah’. Dia adalah sosok pemuda 25 tahun yang polos dan murah senyum. Dia mendekati Jong Woo karena usia mereka tidak terpaut jauh, nasib mereka yang sama dan merasa Jong Woo adalah orang baik. Mulanya mereka saling mencurigai, namun lama kelamaan Jong Woo hanya bisa mempercayai Seok Yoon dibandingkan penghuni lainnya.
So Jung Hwa (Ahn Eun Jin) adalah polisi patroli wanita yang terpaksa menyelidik kasus pembunuhan kucing di area kerjanya. Karena merasa curiga, ia terus menyelidiki meski tugas penyelidikan bukanlah tugas seorang polisi patroli. Sampai penyelidikannya membawa jung Hwa pada rahasia di balik Eden goshiwon. Ia berkenalan dengan Jong Woo untuk meminta informasi dan berusaha keras untuk membongkar rahasia itu. Meski pada akhirnya nanti ia akan menjadi salah satu ‘korban’.
PERBEDAAN VERSI DRAMA DAN VERSI WEBTOON [SPOILER]
Well, aku nggak pernah baca versi Webtoon-nya sih. Tapi dari berbagai artikel dan komentar yang aku baca, pada akhirnya aku ngerti secara garis besar apa perbedaan antara versi drama dan Webtoon. Jelasnya, versi drama dibuat jauh lebih menarik dan kompleks—yang ngebuat aku pada akhirnya tertarik nonton padahal sebelumnya nggak tertarik sama Webtoon-nya. Apalagi ada Lee Dongwook ya di versi drama wkwkwk. Kalo ada psikopat tamvan pasti aku eksaitit hoho!
Jadi di versi Webtoon, tokoh utama antagonis adalah si Ki Hyuk atau si mata belok. Dia di sana adalah pembunuh berdarah dingin yang bersembunyi di sebuah goshiwon kecil. Jadi nggak ada sisi unik yang terlalu mencolok dari sosok ini. Sedangkan tokoh dokter gigi yang diperankan Lee Dongwook ini sebenernya nggak ada.
Seo Mun Joo adalah karakter tambahan di versi dramanya. Sutradara sengaja ngebikin sosok ini sebagai tokoh utama antagonis, bukan Ki Hyuk. Seo Mun Joo dideskripsikan sebagai sosok pria mapan yang tampan. Bekerja sebagai dokter gigi—yang mana kerjaannya selain terdengar menjanjikan, memang berhubungan dengan membantu orang banyak. Cukup menjadi opsi yang bagus untuk menutupi keburukan di balik wajah gantengnya.
Nah, makanya saat Mun Joo ada di luar klinik dan terlepas dari identitas dokternya, kostum yang dia pake cenderung serupa sama Ki Hyuk. Kaos lengan panjang item dan celana panjang item. Identik.
Kemunculan Mun Joo ini cukup ngebikin alur drama berubah, namun nggak menghilangkan relasitas di antara keduanya. Makanya, di judul aku sebut ‘Strangers from Hell : Sebuah Adaptasi Webtoon Terkeren’, bukan terbaik. Karena kalo terbaik, lebih condong ke penempatan tokoh dan alur yang serupa.
Aku nggak bisa ngebandingin bagusan mana antara drama dan Webtoon, tapi yang jelas kemunculan Seo Mun Joo di sini bener-bener membantu mengurangi kesuraman drama ini wkwkwk. Ganteng banget woy aelah! Hubungan antara Munjoo dan Jong Woo juga nggak bisa diabaiin. Intens, dalam, menyesakkan, penuh misteri dan luar biasa.
Bisa dibilang Mun Joo ini kunci utama kenapa Strangers from Hell versi drama punya ending yang melegakan meski bisa disebut sebagai sad ending.
Ready for spoiler? Ini bakalan banyak, jadi siapin mental dan matamu untuk lanjut baca!
KUPAS TUNTAS ALUR STRANGERS FROM HELL [SPOILER]
Di episode awal, semua tokoh mendapat porsinya masing-masing. Dimulai pengenalan-pengenalan yang tetap mengangkat unsur mencekam. Jong Woo mulai membiasakan diri tinggal di kos barunya, terpaksa mendengar keributan, berbagi kamar mandi dan meladeni ibu kos yang cerewet.
Di kantor ia mesti berhadapan dengan senior yang nyebelin. Senior itu selalu ngejelekin Jong Woo karena dia pegawai magang yang bisa kerja hanya karena bantuan Jae Ho. Belum lagi waktu dia sumpek, dia nggak punya tempat buat curhat. Pacarnya pun punya masalahnya sendiri, jadi nggak bisa bener-bener dengerin curhatan Jong Woo. Nah, dari sini kita juga punya pelajaran penting; jadilah pendengar yang baik.
Setiap orang mesti mengeluarkan bebannya lewat curhatan. Kalo kamu punya temen yang pengen curhat, coba didengerin baik-baik. Jangan diabaiin. Kasih respons positif, meski kamu nggak bisa ngasih feedback berupa nasehat yang baik. Cukup jadi tempat curhatnya aja. Karena di drama ini ngebuktiin, semua masalah yang dipendem terus-terusan akan mempengaruhi kesehatan mental orang yang bersangkutan.
Dan kebetulan Jong Woo ini adalah penderita PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Penyakit ini biasanya diderita oleh orang yang punya kenangan buruk saat perang, kecelakaan, bencana alam atau pelecehan. Dan dalam kasusnya Jong Woo dimulai paska dia selesai wamil (dan kebetulan juga Yim Siwan beneran baru selesai wamil wkwkwk).
Ciri-ciri pengidapnya adalah orang yang emosinya nggak stabil, ia cenderung normal, tapi kalo ada sedikit pressure dia bakal berubah emosional, marah dan bakal ngelukai orang lain atau dirinya sendiri.
Awal Pertemuan dengan Ki Hyuk
Malam pertamanya di kos, Jung Woo makan satu meja dengan si preman, Hee Joong di dapur kos. Di sana Hee Joong bercerita soal penghuni kos yang aneh. Jong Woo pada mulanya nggak peduli. Sampai saat dia mau tidur, terdengar keributan di lorong kos. Ternyata waktu dia buka pintu kamarnya, Hee Joong lagi marahin si botak, Deuk Jong. Katanya sih si botak menyusup ke kamar si preman.
Eh, munculah Ki Hyuk, penghuni kamar 302 yang bersikap tenang tapi menyeramkan. Dia ngebuat suasana berbalik menyudutkan si preman dan apa yang Jong Woo lihat, semua penghuni kos seperti segan kepada Ki Hyuk. Entah siapa sebenarnya Ki Hyuk ini, tapi Jong Woo jarang sekali melihatnya di kos.
Penemuan Bangkai Kucing
So Jung Hwa yang ditugaskan untuk berpatroli sering mendapat laporan penemuan bangkai kucing. Ia mulai mendalami penyelidikan setelah penemuan bangkai kucing ketigabelas. Jung Hwa yakin sebelum membunuh manusia, seseorang sedang berlatih dengan membunuh kucing. Ia pun menganggap kasus ini sebagai kasus yang serius, meski jika ia nekat menyelidikinya, karirnya sebagai polisi akan terancam.
Dan penyelidikannya membawa ia pada si botak, Deuk Jong. Deuk Jong pun dibawa ke kantor polisi untuk investigasi. Namun karena penyakit mentalnya, semua informasi yang diberikan tidak akurat. Polisi lainnya pun meminta Jung Hwa untuk menghentikan penyelidikan dan membebaskan Deuk Jong. Jung Hwa hanya membebaskan Deuk Jong dari interogasi, namun tidak sedikit pun menghilangkan niat untut tetap menyelidiki.
Penyekapan Si Preman
Setelah insiden pertengakaran itu, semua penghuni kos (si mesum Nam Book, si botak Deuk Jong bersama kakaknya dan Ki Hyuk) bekerja sama menyekap si preman di lantai 4. Ada peraturan yang dibuat agar penghuni tidak pergi ke lantai 4, karena dulunya adalah bekas kos putri yang terbakar. Informasi ini tentu hanya berlaku untuk Jong Woo yang masih penghuni baru.
Penyekapan si preman pada akhirnya membuka fakta lain bahwa semua penghuni kos termasuk ibu kosnya adalah sebuah komplotan. Mereka bekerja sama untuk membunuh para penghuni kos lain dan bahkan memakan dagingnya! Mereka bergiliran menyiksa dan berebut untuk membunuh. Geez, so creepy.
Dalang di Balik Sosok Ki Hyuk yang Menyeramkan
Setelah ada laporan si preman hilang, seorang detektif mendatangi kos itu untuk mencari informasi. Tapi yang ia dapatkan hanya fakta kalo si preman sudah pindah tanpa memberi kabar apapun. Karena merasa keberadaannya terendus, Ki Hyuk membunuh detektif ini dengan gegabah.
Kemudian munculah Seo Mun Joo yang langsung mengubah sikap arogan Ki Hyuk menjadi segan. Mun Joo bilang kalo dia nggak suka dengan sikap gegabah Ki Hyuk dalam menyelesaikan masalah. Dan pada akhirnya Mun Joo membunuh Ki Hyuk di tempat sambil bilang, ‘Terima kasih atas kerjanya, Sayang’.
Sampai sini tau kira-kira apa maksud ucapan Mun Joo?
Pertemuan Pertama Jong Woo dengan Mun Joo
Kesuraman lingkungan kos ini diobati oleh salah satu pemandangan atapnya yang bagus. Ada beberapa scene yang diambil dari atas atap pada siang, sore dan malam hari. Kayaknya cuma atap bagian kos ini yang bagus wkwkwk.
Malam setelah ngebunuh Ki Hyuk, Mun Joo menemui Jong Woo di atas atap. Mereka terlibat obrolan yang menimbulkan asumsi Jong Woo kalo cuma Mun Joo satu-satunya penghuni kos yang keliatan normal. Belum lagi mereka sama-sama bahas soal pekerjaan selingan Jong Woo sebagai seorang novelis, di sana Mun Joo terlihat tertarik dan bahkan tau siapa penulis favorit Jong Woo.
Jong Woo mengaku cerita yang sedang dibuatnya adalah cerita seorang pianis terkenal dan berprestasi yang ternyata memiliki sisi kelam sebagai seorang pembunuh. Mun Joo terkesan dengan ide itu dan bilang kalo orang-orang seperti itu sungguhan ada di sekeliling mereka. Bahkan Mun Joo meralat tulisan Jong Woo yang bilang kalo si pianis mencekik korban dan merasakan suhu dingin tubuh korban yang merenggang nyawa. Mun Joo bilang seharusnya suhu yang dirasakan di tubuh korban itu panas bukan dingin. Sa ae lu, dia abis ngebunuh orang dengan cara yang sama weeee T_T
Dan Jong Woo sadar kalo Mun Joo ini sering banget senyum ke arahnya. Pas ditanya kenapa, Mun Joo bilang dia suka. Ada sesuatu yang dirasain pas ngeliat Jong Woo. Apakah cinta pada pandangan pertama? Wkwkkw. Iya, emang cinta, tapi dalam konteks negatif.
Dan sejak saatu itu Mun Joo mulai obsesif ke Jong Woo. Seperti ingin memiliki tapi nggak tau untuk apa.
Daging Manusia yang Bikin Gempar
Hubungan keduanya makin akrab. Jong Woo ngerasa cuma sama Mun Joo dia bisa ngobrol. Tapi semua mulai aneh saat mereka duduk di meja makan berdua, dan Mun Joo negluarin sekotak daging dari dalam kulkas. Katanya itu masakan ibu kos.
Jong Woo ngicipin, tapi rasanya aneh. Mun Joo bilang itu daging manusia, tapi kemudian dia ketawa dalam bilang kalo bercanda. Jong Woo mendadak nggak mau makan dan malah ketakutan.
Meski kemunculan daging ini cuma pemanis belaka, tapi sempat menggemparkan penonton, loh. Sampai kru drama ini membuat pernyataan resmi kalo itu daging hanya sebagai property untuk mengintenskan rasa ngeri yang dirasakan Jong Woo.
Meski begitu, tetep aja ada artikel dan video yang coba menelaah gimana sih rasa daging manusia itu setelah adegan ini rilis. Kacau!
Polisi vs Dokter Gigi
Sebenernya Jung Hwa ini adalah pasien langganan di kliniknya Seo Mun Joo. Kebetulan dia sakit gigi dan ngebuat jadwal untuk operasi. Dan pas operasi itu, nggak tau kenapa Mun Joo sengaja matiin CCTV dan ngebawa jarum suntik berisi cairan bius yang mau diaplikasiin ke Jung Hwa.
Beruntung karena Jung Hwa ditelepon atasannya dan menggagalkan aksi nekat Mun Joo yang aku pun nggak tau faedahnya buat apaan.
Sebenernya yang paling penting dari scene ini adalah saat Jung Hwa menyadari klinik milik Mun Joo ini punya relasi sama panti asuhan yang kebakaran puluhan tahun yang lalu. Jung Hwa bertanya-tanya, tapi dipendem demi menghargai Mun Joo sebagai dokternya.
Btw, mau dong aku sakit gigi kalo dokternya seganteng Lee Dongwook. Au!
Mun Joo yang Mulai Merasuki Jong Woo
Masalah sama senior di kantor, penghuni kos yang gila semua, bos yang dianggap kakaknya sendiri malah makin deket sama pacarnya, belum lagi ibunya minta uang untuk biaya berobat kakaknya, semua ngebikin Jong Woo semakin sering ‘kumat’. Penyakit PTSD-nya sering memutar memori di kepala ke kejadian saat dia wamil. Dan lucunya, semua memorinya diinterupsi sama kemunculan sosok Seo Mun Joo.
Mun Joo semakin berhasil ngedeketin Jong Woo dan mulai perlahan meyakinkan Jong Woo kalo dia berbeda dari yang lain. Mun Joo bilang sebaiknya Jong Woo melakukan apapun yang ingin dilakukan dan membebaskan dirinya dari perangkap. Ucapan Mun Joo perlahan mulai merasuki pikiran Jong Woo yang ‘lemah’ dan Jong Woo pun mulai sering melihat sosok Mun Joo dalam setiap kesempatan di hidupnya.
Belum lagi Mun Joo selalu membela Jong Woo di setiap kesempatan, termasuk saat ia terlibat pertengkaran dengan penghuni kos lain. Mun Joo akan menyelesaikan dan membela Jong Woo seolah Jong Woo adalah miliknya yang berharga. Obsesi Mun Joo pada Jong Woo akan semakin bertambah parah setelah ia membunuh orang demi Jong Woo.
Btw, kalo baca ini aku jadi inget lagunya Alec Benjamin yang If I Killed Someone for You. Di sana ada lirik kayak gini, do you want love me more if I killed someone for you?. Relatable banget kan yaaaa?
Penghuni Baru Pencerah Suasana
Aku nggak pernah nyangka bakalan ada penghuni yang masih mau tinggal di kos ini wkwkwk. Ngapain woy, nyari mati ajeeee. Dia adalah Kang Seok Yoon, seorang pemuda 25 tahun yang punya mimpi besar menjadi seorang rapper. Pas dia muncul di kos, kenapa aku yang berucap Alhamdulillah sih mewakili Jong Woo. Aku berharap dia penghuni normal yang bisa diajak berteman sama Jong Woo.
Seok Yoon adalah pemuda ceria yang polos, tinggal di kamar depan Jong Woo (bekas kamar si preman). Saking polosnya dia nggak nyadar kalo penghuni kos itu aneh sebelum akhirnya dikasih tau sama Jong Woo. Awal kemunculannya, dia ngetuk pintu kamar Jong Woo untuk pinjem charger. Ngakunya sih dia nggak punya charger, terus Jong Woo minjemin sambil saranin dia buat beli di mini market di deket kos.
Sutradaranya emang usil banget, karena sempet ngeliatin kalo sebenernya Seok Yoon ini punya charger di kamarnya. Charger punyanya Jong Woo ditaruh doang di atas meja, sedangkan charger dia dipake ngecas hapenya. Lah, terus dia minjem buat apa woy. Kukira dia orang baru komplotan penghuni kos yang cuma pura-pura ngobrol sama Jong Woo. Ternyata nggak kok, dia murni protagonis bagaikan malaikat kiriman Tuhan yang dateng ke kos busuk itu demi menemani Jong Woo.
Kematian Deuk Su
Sama seperti Ki Hyuk, Deuk Su (kakak kembaran Deuk Jong) bersikap gegabah dalam memperlakukan korban. Pada akhirnya Mun Joo kesel dan ngebunuh Deuk Su. Si adik sebenernya marah, tapi karena dia punya gangguan mental dan takut sama Mun Joo, dia nggak bisa berbuat apa-apa untuk membela kematian kakaknya.
Madu dan Racun
Hubungan Jong Woo dengan Seok Yoon semakin akrab. Mereka bahkan jalan bareng, diskusi bareng, makan bareng, sampe mandi bareng (karena kamar mandinya barengan). Seok Yoon terlihat memihak Jong Woo, bahkan saat Jong Woo ‘kumat’, Seok Yoon-lah yang berusaha menenangkan. Keduanya sepakat akan segera keluar dari kos itu setelah punya uang yang cukup. Jong Woo juga bilang kalo Mun Joo adalah sosok yang harus paling diwaspadai.
Meskipun Jong Woo seperti baru aja dapetin back up dari Seok Yoon untuk kelanjutan hidupnya di kos, dia justru dihaadapkan oleh kenyataan kalo Ji Eun, pacarnya diantar pulang oleh bosnya, Jae Ho. Hubungan mereka terlihat akrab, sampai Jong Woo merasa cemburu dan berasumsi mereka selingkuh di belakangnya.
Pelampiasan Pertama Jong Woo
Sejak lama Jong Woo yang mengidap penyakit itu ingin melampiaskan kemarahannya. Sering kali dalam beberapa scene Jong Woo terlihat menghajar orang yang membuatnya kesal, tapi itu cuma khayalan. Dan pada akhirnya, suatu malam saat ia dihadang oleh pemuda yang bersinggungan dengannya di warnet, Jong Woo dengan senang hati meladeni pertengkaran dengan mereka.
Jon Woo menghajar mereka membabi buta. Ia pun sampai berdarah dan lemah tak berdaya. Pada saat itulah Mun Joo datang dan bilang, ‘Mulai sekarang aku akan selalu ada di sisimu’.
Setelahnya Mun Joo juga membantu Jong Woo berdamai dengan para ibu korban di kepolisian. Polisi di sana berterima kasih pada Mun Joo karena mau bertanggung jawab membebaskan Jong Woo dan menenangkan suasana ricuh dari para ibu yang menuntut.
Setelahnya Jong Woo memohon pada Mun Joo untuk berhenti membuntuti dan menolongnya. Ia memutuskan pergi dari kos meski harus kehilangan tempat tinggal. Jong Woo cuma mau ngelepasin diri dari obsesi Mun Joo yang kayaknya baik, tapi sebenarnya punya niat buruk padanya.
Dan setelah insiden ini, Jong Woo nggak tanggung-tanggung untuk melampiaskan amarahnya. Beberapa hari kemudian dia merusak keyboard seniornya, Byung Min—yang selama ini bikin dia muak di kantor. Dan bahkan ia memukuli Byung Min dengan gelas kopi dan keyboard yang rusak. Semua orang beranggapan Jong Woo berubah menjadi menyeramkan.
Tingkat Obsesif Mun Joo yang Semakin Parah
Jae Ho, si bos menemui Jong Woo dengan pakaian yang masih sama seperti yang terakhir kali ia kenakan setelah insiden menghajar pemuda perusuh tempo hari. Jae Ho mengajak Jong Woo makan dan beliin dia sebuah baju ganti. Tapi ternyata tujuan utamanya bukan itu. Jae Ho berniat mempertemukan Jong Woo dengan Ji Eun untuk ngelurusin masalah salah paham yang ngebikin hubungan ketiganya merenggang.
Bukannya mendengarkan, emosi Jong Woo malah terpancing. Dia bahkan berniat memukul kepala Jae Ho dengan botol bir. Keributan di kafe itu ternyata dilihat oleh sosok yang berdiri di pojok, yang nggak lain dan nggak bukan adalah Mun Joo. Dia malah nyamperin dan ngelibatin diri dalam pertengkaran itu.
Di sana Mun Joo bicara untuk memancing emosi Jong Woo,
Tinggal di kos sempit itu ngebuat kita sendirian di dunia ini. Tapi kalo orang terdekat pun nggak paham perasaan kita, kamu tau persis kayak apa rasanya.
Dan juga untuk memancing emosi Jae Ho,
Jangan sok peduli sama dia. Kamu seneng karena bisa memperkejakan Jong Woo dengan murah. Dan akan lebih bagus lagi kalo kamu bisa ngerebut pacarnya.
Tapi setiap kali dia ngomong, dia selalu ngelihat tepat ke mata Jong Woo. Seolah berusaha berbicara sama Jong Woo dan mempengaruhinya. Di sini mungkin keliatan biasa aja, tapi serius tatapan matanya Mun Joo beneran ngeri.
Jong Woo yang kesal akhirnya ngajak Mun Joo bicara empat mata. Di sana Mun Joo semakin menjadi-menjadi mempengaruhi Jong Woo. Dia tau setiap masalah yang dialami sama Jong Woo, mulai dari masalah kantor, perselingkuhan dan keluarganya. Jong Woo semakin frustasi dan bilang ke Mun Joo untuk berhenti ngikutin dan ganggu dia.
Mun Joo pun pergi. Dan Jong Woo bilang ke Jae Ho untuk hati-hati. Jae Ho ngasih uang ke Jong Woo untuk tidur di hotel dan minta Ji Eun untuk nemenin sampai Jong Woo tenang.
Seorang Saksi Mata
Entah apa yang sebenernya dipikirin sama Mun Joo. Apakah dia terlalu terbiasa sama kegiatan bunuh-membunuh, seolah ngehilangin satu nyawa bukanlah perkara besar? Atau Mun Joo nggak terima sama perlakuan Jae Ho selama ini sama kesayangannya Jong Woo?
Karena Mun Joo sampe nekat datengin apartemen Jae Ho dan ngebunuh dia. Seperti yang disebut Jong Woo, hati-hati. Tapi sayang, Mun Joo terlalu pintar dan terlalu terlibat obsesi sampai dia ngebunuh Jae Ho dengan mudah. Hape Jae Ho pun diambil Mun Joo, dipake untuk rencana pembebasan obsesi selanjutnya.
Tapi saat pembunuhan itu, ternyata ada seorang jurnalis yang diam-diam menjadi saksi. Jurnalis ini langsung melapor polisi dan membuntuti Mun Joo sampai ke kos. Waktu di kos, dia ketemu sama si botak. Kukira penyelidikan si jurnalis ini kepergok sama si botak. Untung aja nggak.
Jangan Nodai Kepolosan Seok Yoon :(
Rasanya sedih karena Jong Woo pergi ninggalin kos sedangkan Seok Yoon masih stay di sana. Dia ketemu sama Mun Joo dan mereka ngobrol di meja dapur. Sebenernya tujuan Mun Joo ngajak ngobrol Seok Yoon adalah untuk mengukur sejauh mana hubungan antara Seok Yoon dan Jong Woo, seperti ada rasa cemburu atau sebuah rencana. Hmmm.
 Dan sama seperti yang pernah dilakuin ke Jong Woo sebelumnya, Mun Joo nawarin daging ‘manusia’ itu ke Seok Yoon. Bedanya Seok Yoon bilang daging itu enak, aduhhhhh huhuhuhu. Tapi waktu dibilang kalo itu daging manusia, Seok Yoon malah anggap itu candaan. Dan waktu Mun Joo bilang kalo Jong Woo pernah denger candaan yang sama dan reaksinya malah takut, di situlah Seok Yoon mulai ada yang nggak beres.
Kasiaaann...
Dan nggak tau kenapa Seok Yoon yang udah sepakat sama Jong Woo untuk nggak masuk ke lantai 4, pada akhirnya penasaran sama bunyi yang ada di sana dan nekat masuk. Dan bener aja, dia kepergok sama tiga penghuni gila (si mesum, si botak dan Mun Joo) dan berakhir dengan disiksa seperti korban lainnya.
Kenapa Jong Woo Tidak Menyadari Tangisan Seok Yeon?
Mun Joo juga mencabut paksa gigi Seok Yoon (tanpa obat bius) dan mengoleksinya bersama gigi-gigi korban yang lain. Kasihan banget sih ini sumpah. Di antara korban yang lain, aku paling kasian sama Seok Yoon. Dia polos banget sih :(
Menyerah Jadi Orang Jahat
Menemukan Bantuan yang Sebenarnya Tidak Berguna
Kok Ketikannya Beda?







Share:

8 comments:

  1. kentang (kena tanggung) banget kaaaa :''

    ReplyDelete
  2. maaf bukanny grgr charger-nya seok yeon itu rusak yaa? cmiiw udah agak lupa juga..

    tanggung banget kak reviewnya lagi seru padahal :')

    ReplyDelete
  3. Review-nya lumayan bagus. Tapi sayang belum dilanjutin:(

    ReplyDelete
  4. Mohon reviewnya dilanjutkan :(

    ReplyDelete
  5. Yahhh.. lagi seru2nya baca review kok tau2 mandeg 😶😶

    ReplyDelete